Rabu, 07 Mei 2014

Generator Arus Bolak Balik

Generator merupakan sebuah alat yang mampu menghasilkan arus bolak balik yang akan dibahas saat ini. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.

Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator AC (Alternating Current) atau juga generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk menggerakkan beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak.

Generator arus bolak balik dibagi menjadi dua jenis yaitu :
1. Generator arus bolak-balik 1 fasa
2. Generator arus bolak-nalik 3 fasa




Prinsip Kerja Generator 
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan mgnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.

Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magent (f)
4. Konstruksi generator

Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu :
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-balik.
2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnet yang menginduksikan ke stator.

Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan nama plate pada generator. Inti stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan.

Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar beriku ini.

Jumlah kutub pada generator
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan persamaan berikut ini.

F=pn/120


 Keterangan :
f = frekeunsi tegangan (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan rotor (rpm)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar