PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional (Eko Putra, Agfianto. 2004:1). PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau mematikan keluarannya (logic, 0 atau 1, hidup atau mati).
Keuntungan PLC :
1. Waktu implementasi proyek dipersingkat
2. Modifikasi lebih mudah tanpa biaya tambahan
3. Biaya proyek dapat dikalkulasi secara akurat
4. Training penguasaan teknik lebih cepat
5. Aplikasi control yang luas serta maintenance atau perawatan yang mudah.
Sistem PLC
Ada tiga komponen utama yaitu unit processor, bagian masukan/keluaran dan perangkat pemrograman.
1. Unit Processor
Processor adalah bagian dari Central Processing Unit (CPU) dari PLC yang akan menerima,menganalisa, memproses dan memberikan informasi ke modul keluaran. Di dalam CPU PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan dari ribuan relai. Hal tersebut bukan berarti di dalamnya terdapat banyak relai dalam ukuran yang sangat kecil tetapi berisi rangkaian elektronika digital yang dapat difungsikan sebagai kontak NO dan NC relai.
2. Memori
Memori berfungsi sebagai tempat di mana informasi tersebut disimpan. Ada bermacam-macam jenis serpih memori dalam bentuk Integrated Circuit (IC). Salah satu jenis memori yang digunakan adalah Random Access Memory (RAM).
3. Power Supply
Instruksi Dasar PLC dengan menggunakan Ladder Diagram
1. LD (load) dan LD NOT (load not)
load adalah sambungan langsung dari line dengan logika pensakelarnnya, seperti sakelar NO sedangkan LD NOT logika pensakelarannya adalah seperti sakelar NC.
2. AND dan AND NOT
Apabila memasukkan logika AND maka harus ada rangkaian yang berada di depannya, karena penyambungannya seri. Logika pensaklarannya AND seperti saklar NO dan AND NOT seperti saklar NC.
3. OR dan OR NOT
OR dan OR NOT dimasukkan seperti saklar yang posisinya paralel dengan rangkaian sebelumya. Instruksi tersebut dibutuhkan jika sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logic yang terpasang paralel untuk mengeluarkan satu keluaran.
4. OUT
OUT digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi yang terpasang sebelumnya yang telah membentuk suatu logika pengendalian tertentu.
5. AND LD (And Load)
Penyambungan AND LD dimaksudkan untuk mengeluarkan satu keluaran tertentu.
6. OR LD (OR load)
Sistem penyambungannya sama dengan AND NOT, di mana untuk memberikan keluaran sesuai dengan instruksi yang telah terpasang pada gambar tersebut.
7. TIMER (TIM) dan COUNTER (CNT)
Nilai Timer/Counter pada PLC bersifat countdown (menghitung mundur) dari nilai awal yang ditetapkan oleh program. Setelah hitungan mundur tersebut mencapai angka nol, maka kontak NO Timer/Counter akan bekerja. Timer mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999 dalam bentuk BCD (Binaru Code Decimal) dan dalam orde sampai 100 ms. Counter mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000 sampai dengan 9999.